Senin, 09 Agustus 2010

ARTI LAMBANG DESA MANDIRANCAN


Desa Mandirancan mempunyai lambang desa yang tengah-tengahnya tegak sebuah keris bersarung, suatu simbol bahwa didesa ada sebuah keris pusaka turun-temurun yang dipegang dan disimpan oleh siapa saja yang menjabat terpilih menjadi kepala desa. Ada kemungkinan hal ini pengaruh dari cirebon karena perkakas asli sunda yaitu Kujang.

Diatas keris terletak sebuah bintang bersudut lima dengan warna hijau simbol Pancasila, dibawahnya lima garis besar-besar warna merah, simbol desa terdiri lima buah blok. Dibawah garis terbentang sebuah gunung ciremai berwarna biru simbol bahwa desa mandirancan ada lembah gunung ciremai dan menggambarkan mental masyarakat desa dalam melaksanakan tugas kuat, pengkuh laksana gunung.

Disamping kiri dan kanannya diapit dengan tangkai padi berbuah 17 buah, ini merupakan simbol bahwa desa Mandirancan dipimpin oleh 17 orang petugas desa.

Dibawah gunung ciremai membentang sebuah pita warna putih dengan tulisan kalimat “Sirna Baya”.

Lukisan-lukisan tersebut dilingkari dengan garis bersudut lima sebelah atas garis lurus dasar pinggir kanan kiri dan kanan garis lurus kebawah.

Sesepuh (karuhun dalam bahasa sunda) seperti Buyut Tumenggang Kuning, Buyut Tanjung Kemuning, Buyut Sabuk Halu, Buyut Gugur Panadah, Buyut Karti, Buyut Lurah, dan lain-lainnya sampai sekarang ada kuburannya. Tempat kediamannya sampai sekarang menjadi tempat yang sangat kosong yaitu Hulu Dayeuh Blok Wage.

Tidak ada komentar: